Wednesday, October 16, 2013

Mengintip Perkembangan 
Bahasa Indonesia di Luar Negeri


Bahasa merupakan salah satu hal yang tidak akan pernah terlepaskan dalam hubungan antarbangsa. Sebagai salah satu bangsa yang ikut berperan dalam komunikasi antarbangsa, Indonesia juga memiliki bahasa tersendiri yang sudah dikenal bangsa lain. Bahasa Indonesia menjadi identitas bangsa Indonesia yang mampu bertahan hingga saat ini.

Umumnya, pengajaran bahasa Indonesia di dalam negeri terkesan membosankan. Sebagian besar pelajar beranggapan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa mereka sehari-hari sehingga mereka cenderung meremehkannya dan merasa tidak perlu untuk mempelajarinya lagi di sekolah. Anggapan para pelajar tersebut bahwa bahasa Indonesia itu mudah tidaklah sepenuhnya benar. Kita akan terkejut bila melihat hasil ujian nasional para pelajar di seluruh Indonesia yang membuktikan bahwa hasil ujian bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang diujikan tidak lebih baik dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris, yang sama-sama diujikan.


Berbeda dengan di Indonesia, pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri justru menjadi hal yang menarik dan disambut dengan baik. Setidaknya ada 52 negara asing yang telah membuka program bahasa Indonesia (Indonesian Language Studies). Pengajaran bahasa Indonesia tersebut dilakukan di berbagai lembaga. Lembaga-lembaga tersebut umumnya berupa tempat kursus, universitas, sekolah, dan sekolah Indonesia di luar negeri. Bahkan, perkembangan ini semakin meningkat setelah terbentuk Badan Asosiasi Kelompok Bahasa Indonesia Penutur Asing di Bandug tahun 1999.


Bahasa Indonesia menjadi bahasa populer ke-4 di Australia. Di sana ada sekitar 500 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia, bahkan menjadikannya sebagai salah satu bahasa yang wajib dipelajari di tingkat sekolah dasar. Oleh karena itu, kita tidak perlu heran jika mendapati seorang anak SD di Australia yang dapat berbicara bahasa Indonesia dengan fasih. Selain itu, ada beberapa universitas di sana yang membuka jurusan bahasa atau sastra Indonesia. Namun, perkembangan bahasa Indonesia di negara ini sempat tersendat ketika pemerintah negara setempat memberikan travel warning akibat teror bom yang terjadi di Bali. Hal ini menurunkan minat para siswa di sana untuk belajar bahasa Indonesia karena larangan berkunjung membuat mereka tidak dapat langsung praktek  lapangan di Indonesia.


 Selain di Australia, bahasa Indonesia juga menjadi bahasa yang memiliki posisi penting di Vietnam, khususnya di Kota Ho Chi Minh, ibukota Vietnam. Menurut seorang diplomat Indonesia, Pemerintah Kota Ho Chi Minh secara resmi mengumumkan bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh pada bulan Desember 2007. Selain itu, menurut Konsul Jenderal Republik Indonesia periode 2007-2008, Irdamis Ahmad, bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa Inggris, Perancis, dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diutamakan di Kota Ho Chi Minh.


Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu mata kuliah yang diajarkan di universitas-universitas di Vietnam seperti Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC, dan Universitas Sosial dan Humaniora. Jumlah peminat studi bahasa Indonesia di universitas-universitas tersebut cenderung meningkat.


Di Korea Selatan, negara yang kini menjadi pusat perhatian para remaja di Indonesia dan seluruh dunia karena budaya K-Pop dan serial dramanya, minat warganya terhadap bahasa Indonesia juga menjadi bukti bahwa bahasa ini telah diterima di sana. Setiap tahun, pihak KBRI Seoul Korea Selatan menyelenggarakan lomba pidato menggunakan bahasa Indonesia khusus bagi masyarakat Korea Selatan. Antusiasme mereka untuk mengikuti lomba tersebut cukup tinggi.


Studi bahasa Indonesia juga diselenggarakan di negara tetangga Korea Selatan, yaitu Jepang. Di sana ada lebih dari 20 perguruan tinggi yang mengajarkan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pilihan. Di samping itu, ada pula universitas yang membuka jurusan bahasa Indonesia seperti Universitas Kajian Asing Tokyo, Universitas Tenri, Universitas Kajian Asing Osaka, Universitas Sango Kyoto, dan Universitas Setsunan.


Bahasa Indonesia tidak hanya dikenal di negara-negara Asia dan Australia saja, di Afrika pun bahasa Indonesia cukup dikenal. Hubungan Indonesia dengan negara-negara Afrika memang telah terjalin sejak lama, yaitu sejak terselenggaranya Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Seperti yang kita tahu, peristiwa tersebut telah mendorong negara-negara yang masih dijajah pada saat itu, khususnya di Afrika, untuk berusaha mencapai kemerdekaannya. Jadi, tidak heran jika hubungan antara Indonesia dengan negara-negara tersebut berjalan dengan baik dalam segala bidang termasuk budaya dan bahasa.


Di Mesir misalnya, banyak penduduk setempat yang mengenal bahasa Indonesia dan mampu mengucapkannya hanya karena mereka terbiasa bergaul dengan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Al-Azhar. Minat masyarakat Mesir untuk belajar bahasa Indonesia juga cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta kursus bahasa Indonesia yang diselenggarakan pihak KBRI Kairo. Peserta kursus ini terdiri dari berbagai kalangan, seperti praktisi wisata, pelaku ekonomi dan yang paling banyak adalah kalangan mahasiswa.


Di Maroko, pengajaran bahasa Indonesia telah diresmikan, yaitu di Universitas Mohammed V. Di universitas tersebut, Bahasa Indonesia menjadi salah satu mata kuliah pilihan dengan 4 SKS di samping bahasa lainnya seperti bahasa China, Jepang, Korea, Urdu, dan Turki. Dosen yang mengajar mata kuliah bahasa Indonesia di sana adalah dosen dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pengajaran bahasa Indonesia di Universitas Mohammed V Maroko merupakan salah satu upaya peningkatan hubungan bilateral kedua negara tersebut, khususnya di bidang pendidikan.


Di antara kelompok yang secara tidak langsung turut membantu penyebaran bahasa Indonesia adalah para pelajar atau mahasiswa yang belajar di luar negeri. Selain itu, para pekerja dan seniman Indonesia yang berkiprah di sana juga memiliki peranan yang sama dalam hal tersebut. Para musisi asal Indonesia yang mengadakan konser di luar negeri dengan membawakan lagu-lagu mereka dalam bahasa Indonesia mampu membangkitkan rasa ingin tahu bagi masyarakat lokal untuk mengetahui artinya sehingga mereka tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia. Contohnya, Anggun Cipta Sasmi, salah satu penyanyi Indonesia yang telah mendunia. Meski telah menjadi warga negara Perancis, tidak jarang ia membawakan lagu-lagu ciptaannya yang berbahasa Indonesia dalam setiap penampilannya di negara-negara Eropa dan Amerika.


Perkembangan Bahasa Indonesia di beberapa negara di dunia merupakan peluang yang besar bagi bahasa ini untuk menjadi bahasa internasional. Usaha untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional harus diawali dari bangsa Indonesia sendiri dengan mencintai bahasanya. Namun kenyataannya, saat ini masyarakat Indonesia lebih terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang kurang baik, seperti bahasa prokem, bahasa plesetan, dan bahasa jenis lain yang tidak mendukung perkembangan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di samping itu, mereka juga biasanya lebih bangga menggunakan bahasa asing seperti Bahasa Inggris daripada Bahasa Indonesia.


Oleh karena itu, sebagai bangsa Indonesia, kita harus menjaga identitas bangsa kita, yaitu bahasa Indonesia. Salah satu langkah untuk melestarikan bahasa Indonesia adalah mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kita tidak perlu malu untuk menggunakan bahasa Indonesia, karena saat ini bahasa Indonesia telah mendapat perhatian khusus di tengah bangsa lain. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia tetap mampu untuk menunjukkan eksistensinya di era globalisasi ini. (ths)

No comments:

Post a Comment

FITUR MONETISASI IKLAN KEMITRAAN FACEBOOK

Fitur monetisasi Iklan Kemitraan di Facebook adalah program yang memungkinkan kreator konten atau pemilik halaman mendapatkan penghasilan de...